BRIGADE 212 Sayap Juang Persaudaraan Alumni 212 Bela Muslim Uighur Demonstrasi di Kedubes China

BRIGADE 212 Sayap Juang Persaudaraan Alumni 212 Bela Muslim Uighur Demonstrasi di Kedubes China

Minoritas Muslim Uighur yang ditahan di Xinjiang, di barat Cina dipaksa menjadi buruh. Menurut laporan The Associated Press, Muslim Uighur baik itu laki-laki maupun perempuan setiap harinya menjahit pakaian olahraga yang diduga dikirim ke Amerika Serikat. The Associated Press baru-baru ini melacak pengiriman terbaru pakaian olahraga yang diproduksi oleh etnis Uighur. Badger Sportswear yang berlokasi di North Carolina, disebut menjadi salah satu tujuan pengiriman pakaian olahraga yang diproduksi di dalam kamp interniran itu. Padahal, AS melarang mengimpor produk dari produsen yang melakukan kerja paksa. Pengiriman menunjukkan betapa sulitnya untuk menghentikan produk yang dibuat dengan kerja paksa masuk ke rantai pasokan global, meskipun impor tersebut ilegal, kata CEO Badger AS John Anton. John juga menyampaikan bahwa perusahaannya akan mencari pemasok lainnya hingga investigasi soal produk ini selesai. Menurut laporan Amnesty International, jumlah Muslim Uighur yang ditahan otoritas Cina di kamp-kamp tahanan itu mencapai 1 juta orang. 

\"\"
Kamp-kamp tahanan itu dijaga oleh petugas bersenjata dibentengi kawat berduri dan diintai oleh ratusan kamera tersembunyi. Setidaknya terdapat 30 asrama sekolah, gedung hingga bengkel di kawasan itu. Amnesty Internasional mengungkapkan kamp yang digunakan pemerintah Cina untuk menahan etnis Muslim Uighur dan minoritas Muslim lainnya seperti kamp perang. Mengutip Independent, kelompok HAM menyatakan terdapat lebih dari satu juta etnis Uighur, Kaakh dan minoritas lainnya di kamp tersebut. Mereka ditahan secara sewenang-wenang di wilayah Xinjiang barat. Namun menurut aktivis Uighur dan peneliti Cina di Amnesty International, Patrick Poon, jumlah tahanan di Xinjiang itu bisa mencapai 3 juta. “Skala ini menakutkan. Kami belum melihat dalam sejarah Cina baru-baru ini bahwa akan ada skala besar dalam penahanan orang di kamp dalam jumlah yang sangat besar,” kata Patrick. “Jadi saya pikir itu sah bagi orang-orang untuk menyampaikan kekhawatiran tentang bagaimana kamp-kamp tersebut dijalankan serupa dengan kamp konsentrasi masa perang. Ini sebanding dalam skala.\" Patrick melanjutkan bahwa Amnesty memiliki laporan dari mantan tahanan yang mengatakan mereka dipaksa untuk menghadiri pelajaran pendidikan politik dan menyanyikan lagu-lagu politik Cina.
\"\"
Laporan sebelumnya mengatakan etnis Muslim Uighur dipaksa untuk bersumpah setia kepada Partai Komunis Cina Mereka juga dipaksa untuk makan daging babi dan minum alkohol - tindakan terlarang dalam agama Islam. Pihak Cina menepis tudingan Amnesty Internasional dan mengatakan bahwa pihaknya menahan warga yang melakukan kejahatan ringan dan mengirim mereka ke pusat-pusat pelatihan. Muslim Uighur, catat Amnesty International dan Human Rights Watch, dipaksa bersumpah setia kepada Presiden Xi Jinping, ditahan tanpa batas waktu yang jelas, diperlakukan layaknya sumber penyakit, sampai didorong menyerukan slogan-slogan Partai Komunis. Selain itu, pemerintah Cina juga mengawasi gerak-gerik masyarakat Uighur secara ketat lewat pemantauan kartu identitas, pos pemeriksaan, identifikasi wajah, serta pengumpulan DNA dari jutaan warga. Pemenjaraan itu tak jarang berujung pada penyiksaan, kelaparan, dan kematian. Di Indonesia, BRIGADE 212 merupakan sayap juang Persaudaraan Alumni 212  menggelar aksi di depan Kedutaan Besar China, di Jalan Mega Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat, 21 Desember 2018. Mereka menyikapi konflik yang terjadi pada muslim Uighur di China. Massa sudah mulai memadati jalan di depan Kedubes China sejak pukul 13.00 WIB. Kebanyakan adalah kaum laki-laki yang datang dari masjid di sekitar kedutaan usai melasanakan salat Jumat. Salah seorang peserta aksi dari Jakarta Utara yang enggan disebutkan namanya mengatakan, harapannya dilakukan aksi ini agar muslim di Uighur bisa terbebas dari diskriminasi. \"Ya harapannya semoga saudara kita di sana bebas dari diskriminasi. Mendapatkan hak yang sama seperti muslim lainnya di dunia,\" ujarnya. Selain itu, dia meminta kepada pemerintah turun tangan memperjuangkan hak muslim di sana dan menyelesaikan konflik ini. \"Kepada pemerintah, tentunya perlu ada sikap. Bagaimana saudara kami di sana bisa berkehidupan dengan baik,\" katanya. Dalam aksi tersebut massa menyerukan untuk mengusir Dubes China dari Indonesia, atas perlakuan terhadap Muslim Uighur di negaranya. \"Selamatkan Muslim Uighur. Merdekakan Uighur,\" ucap doa. \"Gambar \"Gambar \"Gambar Kawasan sekitar Kedubes Cihna dijaga ketat oleh aparat kepolisian dan TNI. (*)      
   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: